Jumat, 21 November 2014

KARANGAN ILMIAH DAN NON-ILMIAH



Pengertian Karangan Ilmiah
Karangan ilmiah Pengertian karangan ilmiah Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isisnya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.”—Eko Susilo, M. 1995:11

Macam-macam karangan tergantung dari dua prameter yaitu :
1)      Berdasarkan sifat perinciannya :
Berdasarkan perincian yang dilakukan pada suatu karangan, maka dapat dibedakan karangan sementara (non-formal), dan karangan formal.
A.    Kerangka karangan sementara, merupakan suatu alat bantu, sebuah penuntun bagi suatu tulisan yang terarah. Sekaligus menjadi dasar untuk penelitian guna mengandakan perombakan-perombakan yang dianggap perlu. Karena karangan ini hanya bersifat sementara, maka tidak perlu disusum secara terperinci. Tetapi dalam sebuah kerangka karangan, harus memungkinkan pengarangnya menggarap
persoalannya secara dinamis, sehingga perhatian harus dicurahkan sepenuhnya pada penyusunan kalimat-kalimat, alinea-alinea atau bagian-bagian tanpa mempersoalkan lagi bagaimana susunan karangannya.

B.     Kerangka karangan formal, merupakan karangan yang bersifat formal biasanya timbul dari pertimbangan bahwa topik yang akan digarap bersifat kompleks, atau suatu topik yang sederhana tetapi penulis tidak bermaksud untuk segera menggarapnya. Namun karena pada saat menulis kerangka karangan itu muncul banyak gagasan yang jelas mengenai tesis tadi, maka penulis ingin mencatat semua gagasan yang timbul pada saat itu dalam suatu kerangka yang sangat terperinci. Maka dari perincian yang sekian banyak, sebuah kerangka karangan dapat mencapai lima atau enam tingkat perincian. Suatu tesis yang diperinci minimal atas tiga tingkat perincian sudah dapat disebut kerangka formal.

2)      Berdasarkan perumusan teksnya
Sesuai dengan cara merumuskan teks dalam tiap unit dalam sebuah kerangka karangan, maka dapat dibedakan kerangka karangan atas kerangka karangan kalimat dan kerangka karangan topik
a)      Kerangka kalimat
Kerangka kalimat yang mempergunakan kalimat berita yang lengkap untuk merumuskan tiap unit, baik untuk merumuskan tesis maupun untuk merumuskan unit-unit utama dan unit-unit bawahannya. Perumusan tesis dapat mempergunakan kalimat majemuk bertingkat, sebaliknya untuk merumuskan tiap unit hanya boleh mempergunakan kalimat tunggal.

b)      Kerangka topik
Kerangka topik dimulai dengan perumusan tesis dalam sebuah kalimat yang lengkap. Sesudah itu semua pokok, baik pokok-pokok utama maupun pokok-pokok bawahan, dirumuskan dengan mancantumkan topiknya saja, dengan tidak mempergunakan kalimat yang lengkap. Kerangka topik dirumuskan dengan mempergunakan kata atau frasa. Oleh karena itu kerangka topik tidak begitu jelas dan cermat seperti kerangka kalimat. Kerangka topik manfaatnya kurang bila dibandingkan dengan kerangka kalimat, terutama jika tenggang waktu antara perencanaan kerangka karangan itu dengan penggarapannya cukup lama.

      Sifat karangan Ilmiah
1.      Lugas dan tidak emosional
2.      Mempunyai satu arti, sehingga tidak ada tafsiran sendiri-sendiri (interprestasi yang lain).
3.      Logis disusun berdasarkan urutan yang konsisten.
4.      Efektifsatu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembagan.
5.      Efisienhanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami

      Bentuk karangan Ilmiah

·         Narasi
Karangan yang menyampaikan suatu peristiwa, yang dapat secara fakta dalam penyampaian atau secara imajinasi atau fiksi didalam karangan tersebut.

·         Deskripsi
Karangan yang menyampaikan dengan cara menceritakan suatu tempat, situasi, orang, barang atau benda, sehingga pembaca dapat merasakan arti dan maksud dari karangan penulisnya.

·         Eksposisi
Karangan yang menjelaskan secara terperinci dari pokok pikiran karangan, sehingga mempermudah pengetahuan yang diterima oleh pembaca. Seperti gambar, grafik, ilustrasi, dan lain-lain. Yang umumnya berbentuk prosa.

·         Argumentasi
Karangan yang memberikan penjelasan serta alasan yang jelas disertai bukti yang kuat dalam sebuah karangan.

·         Persuasi
Karangan yang berisi ajakan kepada pembaca yang disertai penyampaian  alasan, contoh, dan bukti untuk menyakinkan pembaca untuk bersedia melaksanakan ajakan tersebut, pada umumnya karangan ini berbentuk prosa

 Ciri-Ciri Karangan ilmiah
1. Struktur Sajian Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut. 2. Komponen dan Substansi Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3. Sikap Penulis Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
4. Penggunaan Bahasa Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.

Pengertian Karangan non Ilmiah
Karangan nonilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari.
Ciri-ciri karangan nonilmiah:
a. ditulis berdasarkan fakta pribadi,
b. fakta yang disimpulkan subyektif,
c. gaya bahasa konotatif dan populer,
d. tidak memuat hipotesis,
e. penyajian dibarengi dengan sejarah,
f. bersifat imajinatif,
g. situasi didramatisir, dan
h. bersifat persuasif.


Pengertian Metode Ilmiah

Metode ilmiah adalah proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis.

Bukti fisis maksudnya ilmuan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya menjelaskan fenomena alam, Prediksi yang di buat berdasarkan hipotesis tersebut di uji dengan cara eksperimen. Jika hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori Ilmiah
Definisi Sikap Ilmiah

Sikap Ilmiah

Sikap ilmiah adalah sikap yang harus ada dalam diri seorang ilmuan atau akademisi dalam menghadapi persoalan-persoalan ilmiah.
Dalam penulisan karya ilmiah, terdapat 7 sikap ilmiah yang merupakan sikap yang harus ada. Sikap-sikap ilmiah tersebut adalah sebagai berikut :
1)    Sikap Ingin Tahu
2)    Sikap Kritis
3)    Sikap Obyektif
4)    Sikap Ingin Menemukan.
5)    Sikap Menghargai Karya Orang Lain
6)    Sikap Tekun
7)    Sikap Terbuka



Sumber:

  1. http://ami26chan.wordpress.com/2011/03/08/karya-non-ilmiah/
  2. http://id.wikipedia.org/wiki/ 
  3. http://rachmandianto.blog.com/2011/05/25/tulisan-%E2%80%9Cperbedaan-karangan-ilmiah-semi-ilmiah-dan-non-ilmiah%E2%80%9D/ 
  4. http://nadiachya.blogspot.com/2012/04/perbedaan-antara-karangan-ilmiah-non.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar