Pengertian Karangan Ilmiah
Karangan ilmiah Pengertian
karangan ilmiah Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang
diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan,
peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu
dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isisnya dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.”—Eko Susilo, M. 1995:11
Macam-macam karangan tergantung dari dua prameter yaitu :
1) Berdasarkan
sifat perinciannya :
Berdasarkan perincian yang
dilakukan pada suatu karangan, maka dapat dibedakan karangan sementara
(non-formal), dan karangan formal.
A. Kerangka
karangan sementara, merupakan suatu alat bantu, sebuah penuntun bagi suatu
tulisan yang terarah. Sekaligus menjadi dasar untuk penelitian guna mengandakan
perombakan-perombakan yang dianggap perlu. Karena karangan ini hanya bersifat
sementara, maka tidak perlu disusum secara terperinci. Tetapi dalam sebuah
kerangka karangan, harus memungkinkan pengarangnya menggarap
persoalannya secara dinamis,
sehingga perhatian harus dicurahkan sepenuhnya pada penyusunan kalimat-kalimat,
alinea-alinea atau bagian-bagian tanpa mempersoalkan lagi bagaimana susunan
karangannya.
B. Kerangka
karangan formal, merupakan karangan yang bersifat formal biasanya timbul dari
pertimbangan bahwa topik yang akan digarap bersifat kompleks, atau suatu topik
yang sederhana tetapi penulis tidak bermaksud untuk segera menggarapnya. Namun
karena pada saat menulis kerangka karangan itu muncul banyak gagasan yang jelas
mengenai tesis tadi, maka penulis ingin mencatat semua gagasan yang timbul pada
saat itu dalam suatu kerangka yang sangat terperinci. Maka dari perincian yang
sekian banyak, sebuah kerangka karangan dapat mencapai lima atau enam tingkat
perincian. Suatu tesis yang diperinci minimal atas tiga tingkat perincian sudah
dapat disebut kerangka formal.
2) Berdasarkan
perumusan teksnya
Sesuai dengan cara merumuskan
teks dalam tiap unit dalam sebuah kerangka karangan, maka dapat dibedakan
kerangka karangan atas kerangka karangan kalimat dan kerangka karangan topik
a) Kerangka
kalimat
Kerangka kalimat yang
mempergunakan kalimat berita yang lengkap untuk merumuskan tiap unit, baik
untuk merumuskan tesis maupun untuk merumuskan unit-unit utama dan unit-unit
bawahannya. Perumusan tesis dapat mempergunakan kalimat majemuk bertingkat,
sebaliknya untuk merumuskan tiap unit hanya boleh mempergunakan kalimat
tunggal.
b) Kerangka
topik
Kerangka topik dimulai dengan
perumusan tesis dalam sebuah kalimat yang lengkap. Sesudah itu semua pokok,
baik pokok-pokok utama maupun pokok-pokok bawahan, dirumuskan dengan
mancantumkan topiknya saja, dengan tidak mempergunakan kalimat yang lengkap.
Kerangka topik dirumuskan dengan mempergunakan kata atau frasa. Oleh karena itu
kerangka topik tidak begitu jelas dan cermat seperti kerangka kalimat. Kerangka
topik manfaatnya kurang bila dibandingkan dengan kerangka kalimat, terutama
jika tenggang waktu antara perencanaan kerangka karangan itu dengan
penggarapannya cukup lama.
Sifat
karangan Ilmiah
1. Lugas
dan tidak emosional
2. Mempunyai
satu arti, sehingga tidak ada tafsiran sendiri-sendiri (interprestasi yang
lain).
3. Logis
disusun berdasarkan urutan yang konsisten.
4. Efektifsatu
kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembagan.
5. Efisienhanya
mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami
Bentuk
karangan Ilmiah
·
Narasi
Karangan yang menyampaikan suatu
peristiwa, yang dapat secara fakta dalam penyampaian atau secara imajinasi atau
fiksi didalam karangan tersebut.
·
Deskripsi
Karangan yang menyampaikan dengan
cara menceritakan suatu tempat, situasi, orang, barang atau benda, sehingga
pembaca dapat merasakan arti dan maksud dari karangan penulisnya.
·
Eksposisi
Karangan yang menjelaskan secara
terperinci dari pokok pikiran karangan, sehingga mempermudah pengetahuan yang
diterima oleh pembaca. Seperti gambar, grafik, ilustrasi, dan lain-lain. Yang
umumnya berbentuk prosa.
·
Argumentasi
Karangan yang memberikan
penjelasan serta alasan yang jelas disertai bukti yang kuat dalam sebuah
karangan.
·
Persuasi
Karangan yang berisi ajakan
kepada pembaca yang disertai penyampaian alasan, contoh, dan bukti untuk
menyakinkan pembaca untuk bersedia melaksanakan ajakan tersebut, pada umumnya
karangan ini berbentuk prosa
Ciri-Ciri
Karangan ilmiah
1. Struktur Sajian Struktur
sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal
(pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal
merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan
pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau
subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta
rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut. 2. Komponen dan
Substansi Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua
karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka.
Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3. Sikap Penulis Sikap penulis
dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya
bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan
kata ganti orang pertama atau kedua.
4. Penggunaan Bahasa Bahasa yang
digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan
kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
Pengertian Karangan non Ilmiah
Karangan nonilmiah adalah
karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam
kehidupan sehari-hari.
Ciri-ciri karangan nonilmiah:
a. ditulis berdasarkan fakta pribadi,
b. fakta yang disimpulkan subyektif,
c. gaya bahasa konotatif dan populer,
d. tidak memuat hipotesis,
e. penyajian dibarengi dengan sejarah,
f. bersifat imajinatif,
g. situasi didramatisir, dan
h. bersifat persuasif.
a. ditulis berdasarkan fakta pribadi,
b. fakta yang disimpulkan subyektif,
c. gaya bahasa konotatif dan populer,
d. tidak memuat hipotesis,
e. penyajian dibarengi dengan sejarah,
f. bersifat imajinatif,
g. situasi didramatisir, dan
h. bersifat persuasif.
Pengertian Metode Ilmiah
Metode ilmiah adalah proses keilmuan untuk memperoleh
pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis.
Bukti fisis maksudnya ilmuan melakukan pengamatan serta
membentuk hipotesis dalam usahanya menjelaskan fenomena alam, Prediksi yang di
buat berdasarkan hipotesis tersebut di uji dengan cara eksperimen. Jika
hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori
Ilmiah
Definisi Sikap Ilmiah
Sikap Ilmiah
Sikap ilmiah adalah sikap yang harus ada dalam diri
seorang ilmuan atau akademisi dalam menghadapi persoalan-persoalan ilmiah.
Dalam penulisan karya ilmiah, terdapat 7 sikap ilmiah
yang merupakan sikap yang harus ada. Sikap-sikap ilmiah tersebut adalah sebagai
berikut :
1) Sikap Ingin Tahu
2) Sikap Kritis
3) Sikap Obyektif
4) Sikap Ingin Menemukan.
5) Sikap Menghargai Karya Orang Lain
6) Sikap Tekun
7) Sikap Terbuka
Sumber:
- http://ami26chan.wordpress.com/2011/03/08/karya-non-ilmiah/
- http://id.wikipedia.org/wiki/
- http://rachmandianto.blog.com/2011/05/25/tulisan-%E2%80%9Cperbedaan-karangan-ilmiah-semi-ilmiah-dan-non-ilmiah%E2%80%9D/
- http://nadiachya.blogspot.com/2012/04/perbedaan-antara-karangan-ilmiah-non.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar